14 Dec 2008, 21:08
Drama PSR
by

29 comments

Dewan Juri, Mohon Maaf, Tolong Pindah ke Belakang….

Wahyu Dhyatmika tidak mau puas dengan naskah yang ada di hadapannya. Sutradara punya kuasa penuh di atas panggung, bukan penulis naskah. Demikian kira-kira prinsipnya. Maka naskah RSU dirombak total. Tokoh serta dialog Si A, Si B, Si C, dll direstrukturisasi. Selanjutnya ditambahkan beberapa tokoh baru sebagai pemanis. Ada Dukun. Ada perawat RSJ yang menjemput sang Dukun, yang ternyata adalah pasian sakit jiwa. Ada pasangan pemuda-pemudi yang hamil di luar nikah. Dan yang lain-lain, yang semuanya tidak dimunculkan oleh penulis naskah. Naskah RSU ala Wahyu bukanlah naskah RSU ala kadarnya.

Di hari pementasan, kesibukan luar biasa buat anak angin. more »

11 Dec 2008, 21:08
Casting Drama PSR
by

11 comments

Hatiku untuk RSU

Mari kita kembali ke cerita seputar PSR. Dalam tulisan [membanting lidah] sudah dijelaskan bahwa anak angin mengirim 3 grup drama pada PSR tahun 1996. Salah satunya adalah RSU, yang disutradarai Wahyu Dhyatmika.

Melihat sekilas naskah RSU, aku sudah tertarik. Amat sangat bisa dimainkan. Dan karena sutradaranya Wahyu, aku semakin tertarik. Pengalaman yang begitu mengesankan dalam Sorga Neraka di bawah arahan Wahyu menjadi alasan utamanya. Ingin rasanya mengulang kembali kejayaan Sorga Neraka ke dalam RSU. Lalu aku berharap dipilih sebagai salah satu pemeran oleh Wahyu pada saat casting nantinya. more »

23 Nov 2008, 21:08
Drama PSR
by

13 comments

Perang Leak, Pocong, dll

Tibalah saatnya pementasan Komidi Sebabak di PSR 1996. Di saat-saat terakhir sebelum pentas, ada ide untuk membuat Pak Dul terlihat ompong, dengan cara menyelipkan kertas karbon di gigi. Setelah dicoba, effectnya terlihat bagus. Maka kuselipkan kertas karbon di gigiku, tanpa peduli berbahaya atau tidak.

Belakang panggung selalu menjadi tempat yang menegangkan dalam setiap pementasan. Saat-saat sebelum naik panggung, yang dibutuhkan hanya konsentrasi, konsentrasi, dan konsentrasi. Jangan terpengaruh hal-hal di luar pementasan. Kebetulan kita mendapat giliran pentas kedua. Dan kabar yang terdengar, para suporter pementasan sebelumnya masih memenuhi area penonton. more »

20 Nov 2008, 21:08
Drama Latihan PSR
by

14 comments

Membanting Lidah

PSR 1996, Teater Angin memutuskan untuk mengirim tiga kelompok dalam Lomba Drama Modern. Komidi Sebabak dengan sutradara Eka Sucahya, Orang Asing disutradarai Adhi Tiana, dan RSU yang digarap Wahyu Dhyatmika.

Entah apa yang ada dalam pikiran Eka Sucahya sewaktu memutuskan untuk memilih aku sebagai pemeran Pak Dul yang disutradarainya. Kemampuan aktingku sangat pas-pasan, dan kupikir Sucahya tahu itu. Semula aku lebih condong untuk bermain dalam RSU yang naskahnya tidak seserius Komidi Sebabak. Tapi karena desakan Sucahya, aku hanya bisa pasrah.

Kepasrahan itu membawa bencana buatku. more »

13 Nov 2008, 21:08
Drama Latihan PSR
by

26 comments

Oh, Kelinci

Eka Sucahya tidak hanya pencinta wanita. Dia pun pencinta binatang. Beberapa kali dia menyutradarai pementasan, tidak lupa menyertakan binatang sebagai aktor/aktris. Seperti halnya dalam Komidi Sebabak PSR 1996, Eka Sucahya ingin menghadirkan seekor kelinci untuk menemani Pak Dul, penggali kubur. Maka diutuslah beberapa anak angin untuk membeli kelinci di Pasar Burung, daerah Satrya. (Aneh ga sih, beli kelinci kok di pasar burung?)

Seekor kelinci putih yang lucu akhirnya berhasil diperoleh. Aku lupa, siapa nama yang kami berikan untuknya. Anggap saja si Manis. Sejak saat itu, jatah konsumsi kami mesti dipotong sedikit untuk membeli wortel dan kangkung buat si Manis. more »

6 Nov 2008, 21:08
Drama Person PSR
by

12 comments

Tanah Septic Tank untuk Hasim

Kisah ini tentang Kardena, cowok angin nomor empat setengah dari angkatanku. Diistilahkan empat setengah, karena si Kardena ini memiliki sedikit sisi feminim. Cowok angin di angkatanku ada empat, plus Kardena jadi empat setengah. Tapi, jujur dari palung jiwa kami yang paling curam, sebenarnya Kardena ini 100% cowok kok.

Dalam Komidi Sebabak di PSR tahun 1996, Kardena berperan sebagai Hasim, calon bapak muda yang istrinya sebentar lagi melahirkan. Tapi karena kegugupannya menanti anak pertama, akhirnya dia merasa telah membunuh seorang bidan kampung. Lalu dia berniat untuk dikubur hidup-hidup karena sangat menyesal.

Eka Sucahya sang sutradara ingin menampilkan Komidi Sebabak more »

Bersahabat dengan Ahli Kubur

Ada satu tehnik yang biasanya dilakukan untuk pendalaman peran. Ketika kita akan berperan sebagai pembantu rumah tangga, maka cobalah untuk menjadi babu di sebuah rumah. Ketika kita akan berperan sebagai orang gila, maka cobalah untuk bergaul selama beberapa hari di Rumah Sakit Jiwa. Dan seterusnya.

Itu juga yang coba aku lakukan ketika akan berperan sebagai Pak Dul dalam naskah Komidi Sebabak, pada Lomba Drama Modern PSR tahun 1996. Pak Dul adalah seorang penggali kubur. Setting panggung Komidi Sebabak adalah di sebuah kuburan. Sore itu, setelah latihan berakhir, Eka Sucahya sang sutradara tiba-tiba nyeletuk, “Wir, cobalah ntar malem kau pergi ke kuburan. Rasakan suasananya.” more »

30 Oct 2008, 21:08
Drama PSR
by

16 comments

Orang Asing, Rupert Brooke [2]

PSR tahun 1997. Lagi-lagi panitia menyelipkan naskah Orang Asing sebagai naskah pilihan dalam lomba drama modern. Tapi dengan pengalaman tahun sebelumnya, anak angin malah menyambutnya dengan bergairah. Anak angin akan kembali menghadirkan Orang Asing yang berbeda. Orang Asing yang sungguh asing.

Adhi Tiana, sang sutradara, semula ingin menghadirkan Orang Asing bernuansa ke-Bali-an. Mulai dari setting panggung berarsitektur Bali dengan bale dangin, bale daja, dan sebagainya; sampai pada karakter tiap pemain yang mengadopsi karakter-karakter khas orang Bali. Tapi setelah dipikirkan dari berbagai aspek, terutama masalah perlunya panggung yang begitu luas, more »

28 Oct 2008, 21:08
Drama PSR
by

8 comments

Orang Asing, Rupert Brooke [1]

Orang Asing, naskah drama karya dari Rupert Brooke. Anak angin telah berkali-kali memainkan naskah ini dalam ajang Pekan Seni Remaja (PSR) Kodya Denpasar. Bercerita tentang seorang lelaki muda kaya yang tersesat di sebuah hutan, beruntung mendapat tempat menginap di sebuah gubuk milik keluarga miskin yang terdiri dari ayah ibu dan seorang gadis. Tergiur dengan kekayaan si orang asing, keluarga miskin ini berencana untuk membunuhnya. Kepengecutan sang ayah akhirnya memaksa si gadis yang perkasa untuk melakukan pembunuhan itu. Belakangan terungkap, bahwa si orang asing ternyata adalah anak dari keluarga tersebut yang telah menghilang bertahun-tahun sebelumnya, more »

  • Recent Comments

  • Random Posts

  • Anginers

  • Next Random Story

    Kena.ajian.sirep Anak.muda Lautan Konvoi Adhi.runner.up Suling.bambu.peniru.rindik Malioboro Eksperimen.eksperimen Sekre Maaf.saya.tidak.tahu.perubahan.no.undi Klan Wahyu.gagal.mengkader.wira Wisata Ratna Sucahya.jangan.diajak Keroyokan.cerpen Dispen.nonton.film Angin.biang.demo Paria Antologi.bersyarat Sibang.kaja Kita.pasti.main Sampun.ngopi? Toya.bungkah Tuan.puteri Kisah.kisah.inses Ngetekok.metaluh Nigna Orang.asing.ketiduran Kami.siap.dimana.saja Kebersamaan.&.makanan Bajuku.mana.man?! Tas.campil.club Ciam.si.reuni Pula.suda.mala! Kalian.duduk.di.depan! Sanggar.minum.kopi Marah.turun.di.sawah Lombok.here.we.come The.absurd.gen Woi.ban.bocor Rest.in.peace Yang.masih.sama Granat Di.hadapan.tentara Ketua.menangis Tentang.angin Di.tokopedia Camot.penculik Ada.apa.dengan.kamis Vivi Memuput.rindu Meniru.orang.asing